Eksistensi SMA N 1 Jetis sebagai Sekolah Budaya terlihat pada event besar Kabupaten Bantul yaitu Creative City Festival 2023 pada Sabtu, 26 Agustus 2023.  Sebanyak 360 siswi kelas XII SMA 1 Jetis bersama sepuluh ribu siswi SMA/SMK se-Kabupaten Bantul menampilkan Tari Montro di Pantai Parangkusumo dan mencapai Rekor MURI. Tari Montro yang ditarikan oleh sepuluh siswi ini merupakan warisan budaya tak benda (WBTb) Kabupaten Bantul yang diciptakan oleh KPH Yudanegara, pertama kali ditemukan di Kauman, Pleret.

Siswi SMA N 1 Jetis tampil berbaris rapi di pinggir Pantai Parangkusumo bersama ribuan siswa lainnya dengan mengenakan kaus lengan panjang warna putih dibalut kain jarik kombinasi celana panjang, penutup kepala jilbab putih (muslim) dan peci hitam serta kipas. Selanjutnya dengan diiringi alunan musik, seluruh siswi mengayunkan kipas selama kurang lebih enam menit.

Dalam berpartisipasi pada event tersebut, siswi SMA N 1 Jetis melakukan latihan rutin. Latihan rutin tari montro ini dipimpin oleh kader budaya bidang tari sebanyak 11 penari. Lama latihan rutin ini dilakukan dalam waktu singkat selama 3 hari dengan hasil yang memuaskan. Hal ini tentunya dikarenakan para siswi sudah terbiasa untuk melakukan latihan menari pada kegiatan Senin Budaya (Implementasi Budaya).

Pada event menari Montro Massal, siswi SMA N 1 Jetis tidak hanya menampilkan 360 siswi, namun ada empat siswi yang turut serta diminta secara langsung oleh tim penyelenggara untuk mengisi acara Creative City Festival 2023 tersebut. Dengan balutan kebaya bunga dan kain jarik, empat siswi menampilkan Tari Kreasi “Gumregah”. Penampilan SMA N 1 Jetis ini mendapat apreasiasi yang luar biasa dari pihak penyelenggara. Semoga SMA N 1 Jetis dapat menjaga eksistensinya sebagai Sekolah Berbasis Budaya dan memberikan partisipasinya dalam kegiatan budaya.
Salam Budaya! Lestari Budayaku!

Pembelajaran di semester genap kelas XI diakhiri dengan pembelajaran di luar kelas. Pembelajaran ini adalah aplikasi dari teori di kelas selama satu semester dan merupakan pembelajaran terpadu beberapa mata pelajaran. PLH dilaksanakan hari ini, Kamis 25 Mei 2023.

Outing Class kali ini tentang PLH( Pembelajaran Lingkungan Hidup) mengambil lokasi di Pantai Jati Malang Purworejo dengan tema kolaborasi beberapa mata pelajaran. antara lain:Indonesia sebagai negara Maritim(Geografi), Keanekaragaman Hayati( Biologi), Peran jati malang  terhadap lingkungan sosial, ekonomi kemasyarakatan(ekonomi/sosiologi) dan sejarah masjid Tiban( sejarah) yang konon merupakan masjid tempat pangeran diponegoro melakukan sholat.

Peserta PLH seluruh siswa kelas XI sejumlah 285 dengan didampingi Bapak ibu Guru wali kelas. Acara berjalan dengan lancar dan sesuai rencana.

Sebagai sekolah adiwiyata maka terwujudnya lingkungan yang bersih menjadi sebuah dambaan. Lingkungan sekolah yang bersih dan nyaman menjadi faktor penting untuk menciptakan kondusifitas belajar. Hari ini senin, 29 Mei 2023 adalah pekan adiwiyata,dimana seluruh siswa dan guru melaksanakan kerja bakti bersih lingkungan kelas dan sekolah.

Pelaksanaan kerja bakti ini dilaksanakan secara rutin setiap hari senin bergantian jadwalnya dengan pelaksanaan 5 program unggulan sekolah. Sebagai upaya pelaksanaan green school. Anak-anak sangat antusias karena kebersihan kelas menjadi tanggung jawab mereka, ini sebuah cara pembiasaan untuk dilaksanakan secara rutin dalam kehidupan sehari-hari. Green School merupakan program yang dikembangkan di tingkat internasional. Green School lebih bermakna pada pembentukkan sikap anak didik dan warga sekolah terhadap lingkungan, yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Hal ini diwujudkan dalam sikap dan perilaku sehari-hari, baik di sekolah, rumah atau di lingkungan tempat tinggalnya.

Kegiatan Kunjungan SMA N 1 Jetis ke plasma Nutfah pisang, dinas pertanian Kota Yogyakarta 13 dan 15 Desember 2022 berjalan dengan lancar. Kegiatan ini dimaksudkan dalam rangka memberikan pengalaman lapangan kepada peserta didik terutama dalam pemanfaatan dan pengelolaan lingkungan hidup. Sejalan dengan SMA N 1 Jetis sebagai sekolah Adiwiyata mandiri sejak tahun 2018 serta aplikasi dari materi ketahanan pangan.

Kegiatan ini diikuti oleh 286 siswa beserta guru pendamping dengan materi budidaya pisang dan budidaya ikan dalam ember. Ada 312 varietas pisang di plasma Nutfah, berbagai jenis tanaman hias seperti anggrek dan aglonema serta tanaman buah lainnya.

Kegiatan di akhiri dengan petik pisang bersama pada pohon pisang yang sudah masak buahnya, dan berkeliling seputar plasma Nutfah pisang.